Izinkan ku perkenalkan tempat terindah di hidup ku, tempat kelahiran ku, tempat ruh ditiupkan di tubuh ku.
Aku cinta desaku semoga Allah Swt selalu melimpahkan rahmatnya dan memberi kedamaian pada desa ku.
Amin.
Bugoharjo sebuah desa kecil yang terletak di:
Propisi Jawa Timur
Kabupaten Lamongan
Kecamatan Pucuk.
Letak Kordinat Geografis 14 km dari Pusat Kota 7°2'48"S 112°18'13"E
Batas-batas wilayahnya adalah:
Batas Timur Desa Kalanganyar
Batas Barat Desa Siman
Batas Utara Desa Sungegeneng
Batas Selatan Desa Ngambeg
Nih aku jelasin ya…..
- Gedung Sekolah Negeri
SDN Bugoharjo
Jln Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk
Kabupaten Lamongan
Provinsi Jawa Timur
- Gedung Sekolah Swasta
Terdapat tiga tingkatan sekolah
- TK / RA
- MIS TA`LIMUL HUDA
Jl.Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk
Kabupaten Lamongan
Provinsi Jawa Timur
3. MTSS HIDAYATUL MUTAALIMIN
Jl.Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk
Kabupaten Lamongan
Provinsi Jawa Timur
Ada Dua Telaga di Bugoharjo
1. Telaga Kidul karena terletak di daerah selatan desa
2. Telaga Lor karena terletak di daerah utara desa
Terdapat Pondok Pesantren yaitu:
Pondok Pesantren AN-NUR
Jln Raden Said di kompleks Pendidikan MTSS Hidayatul Mutaalimin
dengan Pimpinannya saat ini adalah Ahmad Syafiq yang lebih akrab dipanggil Gus Syafiq.
Dan satu Masjid Besar di Pusat Desa Bugoharjo serta banyak Langgar (Musholah) disetiap sisi Desa
Terdapat pula satu Pasar Rakyat kecil yang mulai terbenahi namun hanya dapat dijumpai pada pagi dan sore hari.. jadi yang bangun tidurnya siang jangan harap bisa kebagian buat beli sayuran atau makanan…
Desaku ini dikelilingi sawah bailk selatan,utara,barat bahkan sebelah timur maka itu aku bersyukur banget atas karunia yang besar di desa ku ini.
Sejarah dan mitos Bugoharjo
Banjir besar
Menurut alm Nenekku (semoga arwahnya diberi tempat istimewa disisi Nya Amin..) pernah terjadi banjir besar didesaku, para masyarakat mengungsi kesurabaya karena banjir itu sangat besar dan menghanyut kan apapun di sekitarnya.
Menurut cerita Nenekku banjir terjadi karena jebolnya tanggul dari Sungai Bengawan Solo dan airnya meluap menggenangi desa-desa yang ada disekitarnya,didesa ku awal mula banjir adalah paha orang dewasa dan terus naik hingga atap rumah warga peristiwa ini berlangsung tahun 1964.
Dan alhamdulilah sampai kini banjir tidak pernah terjadi lagi didesa ku moga Allah selalu melindungi desa ini.
Dulunya dua desa
Berbicara tentang konon atau lebih tepat kata orang-orang, menurut keterangan orang tua ku Desa Bugoharjo awal nya adalah dua desa yaitu desa Bugo dan Raharjo yang masing-masing memiliki telaga-telaga sendiri dibatasi oleh sawah pada saat desa ini masih terpisah antar desa sering terjadi perkelahian remaja antar kampung yang pemicunya masalah-masalah sepele.
Namun seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk yang semakin bertambah akhirnya masing-masing desa melebar dan meluas, maka pada satu titik desa bertemu dan akhirnya nama kedua desa ini digabung dan disatukan yaitu Desa Bugoharjo, namun tetap saja sifat penggolongan masih terjadi yaitu orang njar lor (orang yang tinggal didesa sebelah utara) dan orang njar kidul (orang yang tinggal didesa sebelah selatan) dan kadang kala masih terjadi perkelahian antar remaja di kampung ini.
Namun seiring berjalannya waktu masyarakatnya dapat menyatu sampai sekarang.
Tentang Makam keramat di sebelah Telaga Lor
Terdapat makam yang dikeramatkan oleh masyarakat di samping telaga lor konon cerita masyarakat yang beredar ini adalah makam salah satu Wali Allah yang menyebarkan agama Islam di Desa ini.
Konon pula pernah makan ini akan dipindahkan ke samping masjid di pusat desa bugoharjo namun,urung tidak dilaksanakan karena dalam salah satu riwayat disebutkan apabila satu rambut saja rontok dari jenazah yang akan dipindahkan maka akan meninggal satu warga di kampung desa bugoharjo.
Maka urung pemindahan ini tidak dilaksanakan sampai sekarang,dan dibangun tempat untuk ibadah di makam tersebut,seperti pada umumnya makam keramat lainnya terdapat dua fenomena disana fenomena ibadah positif (Ziarah) dan fenomena ibadah negative (pemujaan terselubung).
Tentang Bong , pager dadah dan Kali Wayang
Mitos yang berkembang dalam masyarakat Bong (bendunangan) dan pager dadah (nama pinggiran desa yang dipagari dengan bambu yang mengelilingi desa) adalah tempat yang angker karena banyak setan yang mengambil anak manusia dengan cara imbo-imbo yaitu menyerupai setan tersebut berubah menjadi bentuk sanak keluarga atau orang yang dikenal anak itu, itu adalah mitos klasik yang tak jarang masih digunakan oleh orang tua didesa untuk mengajarkan anak-anak mereka agar berhenti main saat sandialoh yaitu saat menjelang magrib
Kali wayang lokasi antara desa Bugoharjo dan Desa Ngambeg, mitos yang berkembang di desa ini bahwa dahulu asal mula dinamakan kali wayang adalah karena dikali ini konon terdapat kerajaan makhluk ghaib, pada satu waktu dikali itu terdengar suara gamelan dan suara pagelaran wayang kulit seperti adanya hajatan besar namun saat warga dari Desa Bugoharjo dan Desa Ngambeg serta desa-desa lain disekitar kali ingin melihat mereka kebingungan karena suara itu lenyap saat mereka sampai dikali itu,konon suara itu berasal dari kali itu yang makhluk-makhluk gaibnya sedang melakukan hajatan besar dan fenomena itu muncul tujuh hari tujuh malam berturut-turut dan karena itu dinamakan Kali Wayang sampai sekarang.