Jumat, 11 September 2009

Bugoharjo

Tambah Gambar


Izinkan ku perkenalkan tempat terindah di hidup ku, tempat kelahiran ku, tempat ruh ditiupkan di tubuh ku.


Aku cinta desaku semoga Allah Swt selalu melimpahkan rahmatnya dan memberi kedamaian pada desa ku.


Amin.


Bugoharjo sebuah desa kecil yang terletak di:


Propisi Jawa Timur

Kabupaten Lamongan

Kecamatan Pucuk.

Letak Kordinat Geografis 14 km dari Pusat Kota 7°2'48"S 112°18'13"E


Batas-batas wilayahnya adalah:


Batas Timur Desa Kalanganyar

Batas Barat Desa Siman

Batas Utara Desa Sungegeneng

Batas Selatan Desa Ngambeg


Ada apa aja sih di Desa ini :

Nih aku jelasin ya…..

Ada dua gedung sekolah di Bugoharjo antara Lain:

  1. Gedung Sekolah Negeri

SDN Bugoharjo

Jln Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk

Kabupaten Lamongan

Provinsi Jawa Timur

  1. Gedung Sekolah Swasta

Terdapat tiga tingkatan sekolah

    1. TK / RA

    1. MIS TA`LIMUL HUDA

Jl.Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk

Kabupaten Lamongan

Provinsi Jawa Timur

3. MTSS HIDAYATUL MUTAALIMIN

Jl.Raden Said Bugoharjo Kec. Pucuk

Kabupaten Lamongan

Provinsi Jawa Timur


Ada Dua Telaga di Bugoharjo

1. Telaga Kidul karena terletak di daerah selatan desa

2. Telaga Lor karena terletak di daerah utara desa


Terdapat Pondok Pesantren yaitu:


Pondok Pesantren AN-NUR

Jln Raden Said di kompleks Pendidikan MTSS Hidayatul Mutaalimin

dengan Pimpinannya saat ini adalah Ahmad Syafiq yang lebih akrab dipanggil Gus Syafiq.



Dan satu Masjid Besar di Pusat Desa Bugoharjo serta banyak Langgar (Musholah) disetiap sisi Desa


Terdapat pula satu Pasar Rakyat kecil yang mulai terbenahi namun hanya dapat dijumpai pada pagi dan sore hari.. jadi yang bangun tidurnya siang jangan harap bisa kebagian buat beli sayuran atau makanan…


Ada juga tempat ngobak yang paling enak di desa ini yaitu Bong yang kalo bahasa kita bendungan tapi kecil dari dulu aku seneng sekali mandi di Bong yang lokasinya antara Desa Ngambeg dan Desa Bugoharjo, juga terdapat kompleks pemakaman islam di desa ku.


Desaku ini dikelilingi sawah bailk selatan,utara,barat bahkan sebelah timur maka itu aku bersyukur banget atas karunia yang besar di desa ku ini.




Sejarah dan mitos Bugoharjo


Banjir besar



Menurut alm Nenekku (semoga arwahnya diberi tempat istimewa disisi Nya Amin..) pernah terjadi banjir besar didesaku, para masyarakat mengungsi kesurabaya karena banjir itu sangat besar dan menghanyut kan apapun di sekitarnya.

Menurut cerita Nenekku banjir terjadi karena jebolnya tanggul dari Sungai Bengawan Solo dan airnya meluap menggenangi desa-desa yang ada disekitarnya,didesa ku awal mula banjir adalah paha orang dewasa dan terus naik hingga atap rumah warga peristiwa ini berlangsung tahun 1964.

Dan alhamdulilah sampai kini banjir tidak pernah terjadi lagi didesa ku moga Allah selalu melindungi desa ini.


Dulunya dua desa


Berbicara tentang konon atau lebih tepat kata orang-orang, menurut keterangan orang tua ku Desa Bugoharjo awal nya adalah dua desa yaitu desa Bugo dan Raharjo yang masing-masing memiliki telaga-telaga sendiri dibatasi oleh sawah pada saat desa ini masih terpisah antar desa sering terjadi perkelahian remaja antar kampung yang pemicunya masalah-masalah sepele.

Namun seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk yang semakin bertambah akhirnya masing-masing desa melebar dan meluas, maka pada satu titik desa bertemu dan akhirnya nama kedua desa ini digabung dan disatukan yaitu Desa Bugoharjo, namun tetap saja sifat penggolongan masih terjadi yaitu orang njar lor (orang yang tinggal didesa sebelah utara) dan orang njar kidul (orang yang tinggal didesa sebelah selatan) dan kadang kala masih terjadi perkelahian antar remaja di kampung ini.

Namun seiring berjalannya waktu masyarakatnya dapat menyatu sampai sekarang.


Tentang Makam keramat di sebelah
Telaga Lor


Terdapat makam yang dikeramatkan oleh masyarakat di samping telaga lor konon cerita masyarakat yang beredar ini adalah makam salah satu Wali Allah yang menyebarkan agama Islam di Desa ini.

Konon pula pernah makan ini akan dipindahkan ke samping masjid di pusat desa bugoharjo namun,urung tidak dilaksanakan karena dalam salah satu riwayat disebutkan apabila satu rambut saja rontok dari jenazah yang akan dipindahkan maka akan meninggal satu warga di kampung desa bugoharjo.

Maka urung pemindahan ini tidak dilaksanakan sampai sekarang,dan dibangun tempat untuk ibadah di makam tersebut,seperti pada umumnya makam keramat lainnya terdapat dua fenomena disana fenomena ibadah positif (Ziarah) dan fenomena ibadah negative (pemujaan terselubung).
















Tentang Bong , pager dadah dan Kali Wayang


Mitos yang berkembang dalam masyarakat Bong (bendunangan) dan pager dadah (nama pinggiran desa yang dipagari dengan bambu yang mengelilingi desa) adalah tempat yang angker karena banyak setan yang mengambil anak manusia dengan cara imbo-imbo yaitu menyerupai setan tersebut berubah menjadi bentuk sanak keluarga atau orang yang dikenal anak itu, itu adalah mitos klasik yang tak jarang masih digunakan oleh orang tua didesa untuk mengajarkan anak-anak mereka agar berhenti main saat sandialoh yaitu saat menjelang magrib

Kali wayang lokasi antara desa Bugoharjo dan Desa Ngambeg, mitos yang berkembang di desa ini bahwa dahulu asal mula dinamakan kali wayang adalah karena dikali ini konon terdapat kerajaan makhluk ghaib, pada satu waktu dikali itu terdengar suara gamelan dan suara pagelaran wayang kulit seperti adanya hajatan besar namun saat warga dari Desa Bugoharjo dan Desa Ngambeg serta desa-desa lain disekitar kali ingin melihat mereka kebingungan karena suara itu lenyap saat mereka sampai dikali itu,konon suara itu berasal dari kali itu yang makhluk-makhluk gaibnya sedang melakukan hajatan besar dan fenomena itu muncul tujuh hari tujuh malam berturut-turut dan karena itu dinamakan Kali Wayang sampai sekarang.





Hari Ini

Ahh... malam ini aku baru pulang, tadi banyak sekali pekerjaan yang harus ku selesaikan, hmm.. sekarang jam berapa ya... fikirku, sayang sekali aku sedang tidak membawa jam tangan, dan hp ku pun kutinggal dirumah bukan karena rusak tapi aku malu dengan teman ku, realita kota manusia-manusia kota lebih melihat fisik dari pada manfaat.

Hmm.. aku pulang lewat mana ya..lewat pinggir danau di pinggiran kota mungkin asik ya..aku ingin mampir ah ..menikmati enaknya es kelapa muda dipinggir danau..hmmm enak, fikir ku.

Motor pun kulaju dengan pelan tapi pasti aku meninggalkan kantorku, hmm.. malam minggu, wangi sekali jalan ini saat malam minggu, dikanan kiri jalan hilir mudik wanita dan pria dengan dandanan yang hmmm.. tak habis fikir dan lagi harum sekali mereka, aku pun terus saja melaju motorku pelan namun pasti sepelan laju motorku ini pula aku meninggal kan masa remajaku, ya benar kadang saat aku terbangun dari tidur ku, dan aku bercermin berapa umurku sekarang, saat tahun barupun menjadi saat yang mengesalkan ku karna aku sudah merasa terlambat, terlambat, bukan terlambat bahkan aku belum memulai..
hmm... sudahlah kubuang jauh-jauh fikiranku itu,,, biar saja teman-teman ku sudah membawa istrinya saat menghadiri kondangan bahkan sebagian besar sudah menggendong anak-anaknya sedangkan aku...


"Tiiin" suara klakson mobil membuyarkan fikiranku dan membangunkanku dari lamunanku.



wah danau pinggiran kota sudah terlihat... hmm sudah banyak berjejer muda-mudi disana, sedikit ragu aku melaju motorku kesana, perasaan tak nyaman ku muncul saat melihat orang muda-mudi bercengkrama. ah... aku putuskan tidak jadi untuk menikmati malam ini dengan es kelapa. ah.. aku pulang saja.

brrrmm, motorku kulaju lagi, motor ini telah lama menemaniku, motor ini pula lah yang tahu alasanku kenapa sampai saat ini aku tidak memiliki kekasih, ya benar motor ini yang mengantarkan kekasih ku meninggalkan ku dan sampai saat ini aku tidak dapat menemukan penggantinya,

hmmm sesak nafasku, sementara disudut remang-remang pinggiran kota tampak motor berjejer dengan muda-mudi berpasangan duduk dimotornya, kulihat tangan-tangan mereka hilang.. kemana ya.. ah apa peduliku. kulihat sepasang muda-mudi lainnya saling bercumbu.. dasar anak kota kemana urat malu mereka... ini realita, sekarang seperti ini bagaimana 5 tahun kedepan, 10 tahun lagi, ahhh mungkin memang bumi ini diambang kehancuran dan sekarang sudah dimulai dari kehancuran moral... dan mungkin sebentar lagi kiamat.. ah ya Tuhan jangan dulu yah aku belum nikah.

Satu lampu merah lagi dan aku akan semakin dekat dengan rumah ku, kenapa ramai sekali disini ahhh... sial ternyata traffic light nya mati, ah macet banget lagi..


15 menit sudah aku disini tak bergerak sama sekali...

........
.............
.........

aku pun memandangi sekitarku dan kulihat orang-orang berlalu lalang.. beragam..

dan kadang menimbulkan kesenjangan sosial cara mereka berpakaian dan menatap seseorang, ah... jalan donk...

kusapu lagi orang-orang dipinggir jalan dan pandanganku terhenti disatu sudut jalan, hmm wajah itu... diremang malam ini pun aku mampu mengenalinya, caranya berbusana membuat memoriku terbangkit...

memori...

ya memori 3 tahun lalu hadir dan nyata diotak ku... remang-remang lampu malam kota tak menghalangi hati ku untuk mengenali sosok itu...

siapa...

aku masih berusaha keras mengingatnya...

namun sosok itu segera berlalu berjalan kian lama makin menjauh dalam gelap kota dan aku masih terpaku diam sementara hatiku memendam kerinduan, 3 tahun bukan waktu yang sebentar dan dapat kembali terisi kerinduanku hanya dengan beberapa saat sosok dalam keremangan kota.


Pola Kehidupan Masyarakat Desa Bugoharjo



Pada dasarnya pola kehidupan masyarakat di desa Bugoharjo masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani mengingat lokasi didaerah ini dikelilingi lahan persawahan yang cukup luas, hanya saja saat ini minat kaum muda dalam bidang pertanian mulai menurun.



Saat ini sebagian besar penduduk masyarakat di desa bugoharjo khususnya kaum mudanya bermata pencarian sebagai pedagang kuliner yang berpencar kekota-kota besar di Indonesia mulai dari Bali,Surabaya,Semarang,Solo,Jogja,Jakarta dan sebagainya. Minat yang cukup besar dari kaum muda diBugoharjo ini juga mendapat dukungan dari kebanyakan orang tua di desa ini mengingat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa ini.


Biasanya kaum muda berusaha dikota sedangkan hasil dari usaha ini dikelola oleh orang tua-orang tua mereka untuk membeli sawah dan membuat tambak, tambak yang banyak di desa ini adalah tambak bandeng.


Hal ini tercermin dari tugu yang berada di pusat kota Lamongan yaitu simbol ikan Lele dan ikan Bandeng yang sedang berkelahi.



Ini bukan lah sebuah symbol yang omdo

atau omong kosong tapi ini adalah symbol kemakmuran masyarakat yang bermata pencarian sebagai pedagang Pecel Lele atau sebagai pengelola Tambak Bandeng. Mungkin nama Pecel Lele tidak asing lagi ditelinga kita kuliner ini adalah yang paling banyak kita jumpai dijalan-jalan kota kita, tahu ga… didesaku hampir 60% merantau berdagang Pecel Lele 10% bekerja di PT,atau badan usaha lain termasuk aku,dan yang tinggal didesa 10% anak-anak yang bersekolah 10% Nenek dan kakek yang masih giat bertani dan 10% pemuda yang masih menunggu selesai sekolah,kuliah, atau menunggu dapat pekerjaan.

Berbicara tentang merantau berdagang Pecel Lele aku pernah berfikir.. knp yach nenek moyang ku dulu ke kota menjadi pedagang Pecel Lele sehingga sampai sekarang anak keturunannya pada jadi tukang Pecel Lele…aku berandai kalo saja dulu nenek moyangku merantau kekota sebagai Dokter atau Polisi mungkin sebagian besar keturunannya kini jadi Dokter atau polisi

Bugoharjo kota yang indah

Mau lebih kenal dengan Bugoharjo....


Nih artikel tambahan lagi…


Desa Bugoharjo kode 413.317.17
letaknya di
Kec Pucuk, Kab Lamongan, Jawa-Timur
luas wilayah nya 280,24 Ha (2,80 Km2) sawah seluas 194 Ha
tegalan seluas 0,22 Ha

Bangunan Pekarangan seluas 30 Ha

lain-lain seluas 56,02 Ha.



suasana masa lalu di tegalan


Wilayah Desa Bugoharjo berupa dataran rendah dan berada pada ketinggian 6 M dari permukaan laut
curah hujan <> Suhu rata-rata 260 C.
Letak desa Bugoharjo dari pusat pemerintaha
n kecamatan Pucuk berjarak 8 km dan dari ibukota Kabupaten Lamongan berjarak 20 Km.
Populasi Penduduk
Wilayah Desa Bugoharjo dihuni oleh 717 Kepala Keluarga
penduduk yang jumlah keseluruhannya 3.623 jiwa
terdiri dari 1.574 jiwa Laki-laki
2.049 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk miskin sampai bulan Januari tahun 200
7 tercatat sebanyak 288 Jiwa
Jumlah RW sebanyak 5

jumlah RT sebanyak 24.

Sarana dan Prasarana
Sarana Jalan di Desa Bugoharjo ini dibangun jalan beton 3140 Km,
Untuk transportasi penduduk wilayah ini menggunakan sarana berupa mobil (kendaraan roda 4) milik pribadi ada 11 buah,

sepeda motor/ojek milik pri
badi ada 143 buah.
Wilayah Desa Bugoharjo juga punya toko/kios warung sebanyak 18 buah.
Jumlah prasarana pendidikan SD/MI sebanyak 2 buah,
SLTP/MTs sebanyak 1 buah,
Serta prasarana Kesehatan Posyandu sebanyak 4,
Polindes sebanyak 1,
dengan petugas kesehatan Bidan 1
orang,
juga prasarana tempat ibadah Masjid sejumlah 1 buah

dan Mussollah 19 buah.

Mata Pencaharian dan Hasil Produk Sebagian besar penduduk Bugoharjo bermata pencaharian sebagai petambak
sampai dengan tanggal 1 bulan Januari tahun 2007 tercatat 642 orang berprofesi sebagai Petani,
18 orang berprofesi sebaga
i petambak,
9 orang berprofesi sebagai PNS,
1 orang berprofesi sebagai TNI / Polri.
Hasil produksi Padi 2.
015 ton/tahun

Desa Bugoharjo mempunyai aparat desa yang terdiri seseorang Kepala Desa bernama Bambang Guntoro.

info lanjut

fikiranqu